Friday, January 1, 2010

The Power of Dream

“Gw ingin sekali melihat Indonesia no.1 lagi di SEA Games seperti waktu jaman SD dulu”

Itu adalah bunyi status facebook seorang teman beberapa waktu lalu. Spontan saya segera memberikan komen untuk status tersebut : “Waktu jaman loe SD, yang bermimpi seperti itu adalah bangsa Thailand dan sekarang mereka berhasil menjadi no.1, that’s call “The power of dream!””.

Mimpi, seperti kata Nidji dalam lagunya merupakan “kunci untuk menaklukkan dunia”. Berawal dari sebuah mimpi seorang Andrea Hirata yang dahulu hanyalah seorang anak dari Bangka Belitung sekarang menjadi seorang penulis terkenal. Berawal dari mimpi seorang Barrack Obama berhasil menjadi presiden berkulit hitam pertama di Negara adidaya USA. Selain mereka, masih banyak tokoh-tokoh besar di dunia yang memulainya dari bermimpi. Istilah kerennya untuk orang – orang seperti Andrea Hirata dan Barrack Obama adalah from Zero to Hero.

MIMPI ORANG TUA

Bagi penulis, contoh nyata dari kekuatan mimpi ini adalah almarhum kedua orang tua yang melahirkan saya. Betapa tidak, Almarhum Ayah saya hanyalah seorang lulusan SMA dari sebuah kampung bawang di Jawa Tengah sedangkan Ibu hanya mengenyam pendidikan dasar alias SD dari sebuah sekolah kecil di kota udang. Masih sangat jelas terekam di dalam pikiran saya kisah perjuangan Ayah yang “nekat” pindah ke Jakarta dengan modal sedikit uang hasil penjualan tempat tidur di kampung halaman. Walaupun hanya dengan modal matreriil yang mungkin hanya cukup untuk biaya transport ke Jakarta tetapi Ayah sama sekali tidak gentar menghadapi kerasnya hidup di Jakarta. Dengan modal mimpi besar untuk menjadi sukses dan menyekolahkan setinggi – tinginya semua anaknya Ayah bersama Ibu menerjang semua rintangan dan halangan. Oh ya, Saya lupa memberitahu bahwa ayah saya memiliki sebelas orang anak, - hehehe…banyak kan? -. Terus ? sukseskah ayah dan Ibu Saya? Jawabannya Ya! Sebelas anaknya berhasil lulus jadi Sarjana dari PTN terkemuka di Jakarta dan sampai saat ini asset – asset yang dimiliki oleh keduanya masih dapat dinikmati oleh anak cucunya.

Kisah serupa seperti diatas mungkin sudah sering anda dengar dari berbagai macam orang sukses di media massa, televisi atau bahkan langsung dari narasumbernya. Saya sendiri sudah banyak membaca dan mendengar “success story” orang-orang sukses dan dari sana saya merangkum kunci sukses mereka dalam 5B yaitu : Bermimpi yang Benar, Bangkit & Berdoa, Berusaha, Berdoa lagi dan Bersabar.

BERMIMPI YANG BENAR

Ya, bermimpi adalah proses awal dari tangga sukses seseorang. Tetapi yang terkadang dilupakan adalah bagaimana bermimpi yang benar. Maksud loe?? Ya, mimpi adalah proses yang seringkali di pengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar kita. Sebagai contoh, seorang anak yang terlahir dari keluarga miskin seringkali memiliki mimpi untuk menjadi orang kaya karena di picu oleh perlakuan semena – mena yang diterimanya dari orang lain. Mungkin dari situ anak miskin tersebut akan bermimpi untuk menjadi orang kaya agar kelak dia bisa melakukan tindakan semena – mena kepada orang lain.

Selain itu, proses memiliki mimpi juga terkadang dipengaruhi oleh jargon-jargon umum dalam masyarakat kita seperti : “Jadi Dokter aja…enak tinggal duduk pasien datang duit datang..” atau “Jangan jadi atlet, gak bisa untuk hidup”

Itulah yang saya maksud bermimpi yang benar, yaitu kita memiliki tujuan dan niat yang benar. Contoh : “Saya ingin jadi orang kaya, sehingga saya bisa membiayai orang tua saya naik haji…” atau “Saya ingin jadi atlet berprestasi, sehingga bisa terkenal dan mengharumkan nama bangsa”

Saya selalu percaya, apabila kita memasukkan input yang benar ke dalam otak kita maka output yang dihasilkan pun akan benar. Ya, dalam realita kehidupan terkadang kita juga menemukan orang yang bisa sukses walaupun di motivasi oleh sesuatu yang tidak benar, tetapi waktu akan menjawabnya bahwa orang-orang yang memiliki proses mimpi yang benar memiliki kesuksesan yang lebih kekal.

BANGKIT DAN BERDOA

Saya yakin tidak ada orang sukses yang hanya mengandalkan mimpi tanpa Bangkit dari tidur. Thailand dan Vietnam yang saat ini berhasil menjadi jawara di pentas olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara pasti sudah memiliki mimpi untuk menjadi juara beberapa tahun yang lalu. Mimpi mereka pastilah disertai oleh kebangkitan dan pengharapan.

Saya teringat suatu ayat dalam Al-Qur’an : “Wahai orang yang berselimut, bangkit dan berilah peringatan!” (QS Al Muzzamil : 1-2). Ayat ini diturunkan ketika Nabi Muhammad menggigil setelah menerima wahyu dari ALLAH dan kemudian memakai selimut. Jika saja Nabi Muhammad saat itu tidak bangkit maka tentu agama Islam tidaklah sebesar seperti saat ini.

Kenapa saya tuliskan “Bangkit dan Berdoa” karena saya percaya ketika kita bangkit dan akan memulai suatu usaha maka kita memerlukan suatu support “spiritual” dari yang Maha Kuasa untuk dapat bekerja keras dan bekerja cerdas.

BERUSAHA

Semua orang pasti sepakat bahwa untuk sukses seorang harus melalukan “action” dan tidak bisa hanya berdiam diri. Tetapi yang sering terlupakan adalah bagaimana kita berusaha. Saya banyak bertemu orang yang mengeluh “Saya sudah kerja dua puluh tahun, tetapi rumah masih kontrak, mobil tidak punya”. Saat ini, ketika kompetisi sudah semakin menggila maka kerja keras sudah tidak cukup lagi sekarang waktunya berpikir bagaimana kita bisa “bekerja lebih cerdas”.

Ketika saya SMA dahulu, ada seorang teman yang jika disekolah terlihat tidak serius dalam belajar dan senang sekali bercanda didalam kelas tetapi yang mengejutkan nilai-nilai dia selalu perfect dan mengalahkan teman-teman yang belajar dan serius, how come??. Ya, selidik punya selidik ternyata teman saya ini adalah seorang yang memakai strategi belajar keras di rumah tetapi belajar fun di sekolah. Pernah suatu ketika saya mengunjungi rumahnya dan masuk ke dalam kamarnya, terlihat dengan jelas di dinding kamarnya suatu tempelan besar dengan tulisan “SAYA HARUS 3 BESAR!”. Menurut saya ini adalah smart strategy dimana dia belajar dengan keras disaat teman-temannya tidak belajar. WOW!

BERDOA LAGI

Mungkin anda akan bertanya lagi, koq “berdoa lagi?”. Saya teringat kata seorang dosen saya ketika kuliah “kesuksesan itu 51% doa dan 49% usaha”. Ungkapan ini bukan untuk mengajarkan kita bermalas-malasan dan hanya sibuk berdoa saja tetapi kita juga harus ingat bahwa ada factor “x” yang mempengaruhi kesuksesan kita.

Beberapa tahun yang lalu, masyarakat masih mendewakan yang namanya “IQ” sebagai kunci kesuksesan seseorang. Tetapi saat ini masyarakat sudah mulai menyadari bahwa kecerdasan otak atau IQ saja tidak cukup untuk membawa seseorang menjadi sukses. Mulailah orang melirik kecerdasan emosi atau bahasa kerennya EQ dan bahkan sekarang sudah berpindah kepada kecerdasan spiritual (SQ). Coba saja perhatikan bagaimana training – training SQ sangat laris diikuti oleh perusahaan – perusahaan besar karena mereka menyakini bahwa karyawan yang memiliki EQ dan SQ tinggi akan lebih produktif dan dapat bekerja lebih cerdas.

Oleh sebab itu, setelah kita “berusaha cerdas dan keras” saatnya kita berdoa sekali lagi kepada yang maha kuasa meminta “spiritual support” Nya.

BERSABAR

Selain kesuksesan, orang – orang sukses identik dengan kegagalan demi kegagalan sebelum mereka akhirnya berhasil mencapai puncak tangga kesuksesan. Di balik manisnya sukses yang telah direguk mereka sebelumnya telah melalui proses panjang yang bernama kegagalan. Salah satu yang membuat mereka berhasil adalah kesabaran, orang – orang sukses selalu bersabar menghadapi hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka dan bangkit mencoba lagi lagi dan lagi.

Beberapa waktu lalu, pada acara “Kick Andy” di tampilkan beberapa orang hebat Indonesia yang tinggal di luar negeri dan secara keilmuan dan keahlian mereka mendapatkan pengakuan dunia internasional. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah Negara besar yang memiliki banyak sumber daya manusia bermutu dan pastilah mereka yang berhasil itu adalah orang – orang yang tidak takut untuk bermimpi dan berusaha dengan cerdas (dan keras tentunya).

Jadi, jangan takut untuk memiliki mimpi yang besar, mimpi yang benar tetapi jangan lupa untuk bangkit & berdoa, berusaha, berdoa lagi dan bersabar!

Semoga bermanfaat.

Salam


No comments: